Home Novel Cinta Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Ketika Cinta Bertasbih

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Ketika Cinta Bertasbih

Novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy merupakan salah satu karya sastra Indonesia yang cukup populer. Novel ini telah diadaptasi menjadi film pada tahun 2009. Dalam artikel ini, kita akan membahas unsur intrinsik dan ekstrinsik dari novel Ketika Cinta Bertasbih.

Unsur Intrinsik Novel Ketika Cinta Bertasbih

Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat dalam karya sastra itu sendiri, seperti tema, plot, karakter, setting, dan gaya bahasa. Berikut adalah unsur intrinsik dari novel Ketika Cinta Bertasbih:

Tema

Tema yang diangkat dalam novel ini adalah tentang cinta, agama, dan persahabatan. Novel ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Hamka yang jatuh cinta pada seorang gadis bernama Zainab. Namun, Hamka harus menghadapi berbagai rintangan karena perbedaan agama dan budaya.

Plot

Plot dari novel ini cukup sederhana. Novel ini mengisahkan tentang perjalanan cinta Hamka dan Zainab, serta konflik yang mereka hadapi. Di sisi lain, novel ini juga mengisahkan tentang persahabatan Hamka dengan teman-temannya di pesantren, serta perjuangan mereka dalam menghadapi berbagai masalah.

Karakter

Karakter-karakter dalam novel ini cukup kuat dan berkesan. Hamka digambarkan sebagai pemuda yang baik hati, cerdas, dan penuh semangat. Zainab digambarkan sebagai gadis cantik, baik hati, dan religius. Sementara itu, karakter-karakter lainnya seperti Aan, Raisa, dan Ustadz Arifin juga cukup berkesan dan memiliki peran yang penting dalam cerita.

Setting

Setting dari novel ini adalah pesantren dan kota Bandung. Pesantren digambarkan sebagai tempat yang penuh kebersamaan dan kekeluargaan. Sementara itu, kota Bandung digambarkan sebagai kota yang modern dan penuh dengan tantangan.

Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini cukup sederhana dan mudah dipahami. Namun, penulis mampu mengemas cerita dengan baik sehingga dapat menarik perhatian pembaca.

Unsur Ekstrinsik Novel Ketika Cinta Bertasbih

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang terdapat di luar karya sastra itu sendiri, seperti latar belakang penulis, kondisi sosial, politik, dan budaya pada saat karya tersebut ditulis. Berikut adalah unsur ekstrinsik dari novel Ketika Cinta Bertasbih:

Latar Belakang Penulis

Habiburrahman El Shirazy adalah seorang penulis Indonesia yang lahir di Semarang pada tahun 1976. Ia meraih gelar sarjana dari Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar dan kemudian melanjutkan studi S2 di Universitas Leiden, Belanda. Novel Ketika Cinta Bertasbih merupakan salah satu karya terbaiknya yang telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.

Kondisi Sosial, Politik, dan Budaya

Novel Ketika Cinta Bertasbih ditulis pada tahun 2005, pada saat Indonesia sedang mengalami berbagai perubahan sosial, politik, dan budaya. Novel ini mengisahkan tentang perbedaan agama dan budaya yang seringkali menjadi sumber konflik di masyarakat.

Pengaruh Terhadap Pembaca

Novel Ketika Cinta Bertasbih telah berhasil memberikan pengaruh yang besar terhadap pembaca. Novel ini mengajarkan tentang cinta yang sejati, persahabatan yang tulus, dan nilai-nilai agama yang mendasar. Novel ini juga mengajarkan tentang toleransi dan menghormati perbedaan.

Kesimpulan

Novel Ketika Cinta Bertasbih memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik yang sangat kuat. Unsur intrinsik seperti tema, plot, karakter, setting, dan gaya bahasa mampu mengemas cerita dengan baik sehingga dapat menarik perhatian pembaca. Sementara itu, unsur ekstrinsik seperti latar belakang penulis, kondisi sosial, politik, dan budaya pada saat karya tersebut ditulis, memberikan pengaruh yang besar terhadap pembaca. Dalam keseluruhan, novel Ketika Cinta Bertasbih merupakan salah satu karya sastra Indonesia yang patut diapresiasi.

Related video of Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Ketika Cinta Bertasbih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*